Monday, December 28, 2009

Aceh Harus Jadi Pusat Pendidikan


BANDA ACEH - Seperti dijadwalkan, Wapres RI, Prof Dr Boediono bersama rombongan, sekitar pukul 08.30 WIB, Sabtu (26/12) mendarat di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Aceh Besar. Pada kunjungan kerjanya sekitar setengah hari di Banda Aceh, Wapres mengikuti serangkaian kegiatan memperingati lima tahun tsunami. Dalam pidatonya di beberapa titik pertemuan, Wapres menekankan tentang pentingnya ilmu pengetahuan, dan Aceh, katanya harus menjadi pusat pendidikan.

Di Pelabuhan Ulee Lheue, Kota Banda Aceh yang menjadi pusat peringatan lima tahun tsunami, Wapres Boediono dalam pidatonya mengutip hadih maja Aceh -- dengan lafaz Aceh yang terdengar lancar-- yang menjadi penggambaran betapa pentingnya pengetahuan. “Meunyoe jeut tapeulaku, boh labu jeut keuasoe kaya (kalau pintar kita olah, buah labu bisa menjadi serikaya).”

Dalam kunjungannya ke Banda Aceh, Wapres Boediono membawa Menneg BUMN Mustafa Abubakar (mantan Pj Gubernur Aceh), Kepala Unit Kerja Presiden untuk Program Pengendalian Pembangunan (UKP4) Kuntoro Mangkusubroto (mantan Kepala BRR Aceh-Nias), Wakil Ketua MPR Farhan Hamid, dan Azwar Abubakar (anggota DPR RI). Hampir seluruh pejabat tinggi Aceh, mulai dari Gubernur Irwandi, Wagub Muhammad Nazar, Ketua DPRA Hasbi Abdullah, Pangdam IM Mayjen Hambali Hanafiah, Kapolda Irjen Pol Adityawarman, dan puluhan pejabat lainnya di jajaran Pemerintah Aceh hadir mendampingi RI-2. Tidak kurang 2.500 undangan dari berbagai kalangan memadati pelataran parkir Pelabuhan Ulee Lheue.

Wapres mengatakan, perjuangan rakyat Aceh pascatsunami untuk kembali berdiri tegak dan menata kembali kehidupan merupakan sumber inspirasi bagi seluruh rakyat Indonesia. Selama ini, katanya, semua pihak telah menunjukkan semangat dan kesetiaan, baik dalam membangun kembali Aceh pascatsunami maupun dalam menjaga perdamaian yang telah tercipta. Wapres kembali mengutip hadih maja Aceh, “Meunyoe ka meupakat, lampoh jirat tapeugala (kalau sudah sepakat, tanah kuburan bisa digadaikan).”

Dikatakannya, proses pembangunan yang telah dimulai secara terencana dan konprehensif harus dilanjutkan. “Untuk itu perlu saya mengingatkan hanya dengan ilmu pengetahuan dan kemampuan yang cukup kita dapat terus membangun Aceh pada khususnya dan Indonesia pada umumnya,” kata Boediono. Wapres menekankan pentingnya menjadikan Aceh sebagai salah satu pusat pendidikan, setelah status yang pernah disandangnya pada masa lampau. Wapres percaya, kejayaan itu bisa diwujudkan lagi.

“Bukti sejarah menunjukkan sangat jarang menemui bangsa atau negara yang bisa tumbuh secara berkelanjutan hanya dengan mengandalkan sumber daya alam (SDA). Hanya dengan pengetahuanlah peningkatan kesejahteraan dapat berlanjut dari dekade ke dekade,” ingatnya.

(Sumber : http://www.serambinews.com/news/view/20593/aceh-harus-jadi-pusat-pendidikan)

0 komentar:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More